Bersihkan Sampah Seusai Pesta Halloween di Tokyo, Para Sukarelawan Dikritik

Setiap tanggal 31 Oktober, dikenal sebagai hari Halloween. Tahun ini, di Tokyo tepatnya di kawasan Shibuya, telah diselenggarakan sebuah pesta Halloween yang diikuti atau dihadiri banyak sekali orang.

Pesta itu pun usai dengan menyisakan sebuah peristiwa yang tidak menyenangkan, bukan karena terjadi kekerasan atau ada yang terluka tapi tumpukan sampah berserakan di mana-mana. Tentu saja pemandangan ini berbeda dengan pandangan orang-orang luar dengan pemikiran bahwa Jepang adalah negara yang bersih dan rapi.
 

Keadaan Shibuya yang langsung terlihat acak-acakan di pagi hari ini mengundang berbagai komentar negatif :

"Beberapa orang hanya tertarik pada kesenangan mereka sendiri saat Halloween di Shibuya, dan meninggalkan banyak sampah. Tidak bisa dipercaya."

"Tidak ada yang salah dengan bersenang-senang, tetapi ada hal-hal yang disebut aturan, kau tahu ? Di mana orang-orang yang pergi dengan meninggalkan kekacauan di Shibuya ? Sampah masuk tong sampah. Bahkan anak-anak prasekolah bisa mengerti."

"Mulai tahun depan, aku baik-baik saja tanpa Halloween."

Untungnya kemudian datang sekelompok sukarelawan yang bergerak untuk membersihkan sampah-sampah tersebut. Tapi tidak disangka-sangka, para sukarelawan ini pun menerima kritikan pedas.

Permasalahan bermula ketika sejumlah sukarelawan memfoto kegiatan mereka yang sedang bersih-bersih dan mengunggahnya ke twitter.

"Aku baru saja selesai memungut sampah di Shibuya," tweet salah satu sukarelawan bersama dengan gambar dari kelompoknya.

"Menjadi sedikit gila tidak apa-apa, tapi meninggalkan sampah sebanyak ini keterlaluan. Ada bahkan lebih dari yang kita bayangkan. Beberapa orang masih memakai kostum, dan jika mereka melihat kami memungut sampah, aku berharap itu membuat mereka berpikir sedikit. Kami akan keluar lagi di acara besar berikutnya."

Sebagai sukarelawan, jelas tidak ada yang mengharapkan imbalan atau kompensasi untuk pekerjaan mereka. Jadi menjadi sebuah kejutan jika terdapat orang-orang yang mengkritik pekerjaan mereka ini.

"Aku melihat orang-orang mengunggah gambar mereka sedang memungut sampah, dan aku merasa seperti mereka hanya melakukannya untuk berkata, 'Hei, aku memungut sampah ! Lihatlah betapa hebatnya aku !'"

"Aku tahu orang-orang yang memungut sampah tidak merasa seperti itu, tapi berbagi foto diri sendiri ketika memungut sampah di jalan-jalan yang tertutup sampah sepertinya aneh."

"Para sukarelawan yang muncul pada hari berikutnya dan berkata, 'Aku memungut sampah !' juga ada yang tidak beres di kepalanya. Orang-orang munafik hanya ingin sesuatu sebagai imbalan atas apa yang mereka lakukan. Orang-orang yang benar-benar bekerja keras adalah orang-orang yang membersihkan sampah di depan toko sebelum mereka buka di hari berikutnya."

Tentunya tidak semua orang setuju dengan pernyataan tersebut, seperti beberapa pengguna twitter ini :

"Selama para sukarelawan membersihkan sampah untuk mereka yang membuangnya, aku tidak melihat ada yang harus dikeluhkan."

"Beberapa orang mengatakan para sukarelawan hanya men-tweet foto-foto mereka karena mereka ingin orang lain berpikir mereka orang-orang baik, tetapi kenyataannya mereka melakukan sesuatu yang baik."

"Jadi, 'diam dan ambil sampah kita,' huh ? Serius, berpikirlah tentang apa yang terjadi sebelum Anda berkata-kata !"

Bagaimana kalian menyikapi ini ?

Sumber :
en.rocketnews24