Inilah Sektor Dunia Otaku Yang Paling Banyak Menghabiskan Uang Otaku Jepang di Tahun 2014

Mempunyai hobi itu hal biasa. Beberapa dari para pelaku hobi tersebut tidak segan-segan untuk menghabiskan uang yang begitu banyak hanya untuk memenuhi hasrat hobi mereka tersebut. Para pelaku yang seperti ini tentunya lebih tepat disebut dengan sebutan otaku. Di Jepang, walaupun otaku sering dianggap kurang baik, tapi tidak bisa disangkal bila para otaku ini turut memberikan pengaruh besar pada sisi ekonomi terutama untuk para perusahaan yang menyediakan barang-barang dari hobi yang bersangkutan.

Perusahaan riset Jepang, Yano Research, baru-baru ini melakukan dua studi tentang otaku Jepang. Yang pertama dari sisi konsumen dan yang kedua dari sisi bisnis.

Pada bagian pertama, perusahaan melakukan survei kepada 18.000 orang antara usia 15 sampai 69 tahun. Sekitar 33% mengidentifikasi diri mereka sebagai otaku (atau yang mengatakan mereka percaya orang lain melihat mereka seperti itu). Di luar 33% orang-orang yang mengaku sebagai otaku tersebut satu dari tiga diantaranya saat ini sudah menikah atau telah menikah di masa lalu, 13% tidak pernah menikah tetapi sedang berkencan, 19% tidak pernah menikah dan putus dengan pasangan mereka sebelumnya, 35% sisanya tidak memiliki pengalaman romantis yang signifikan, tidak pernah menikah, dan tidak menjalin hubungan serius.

Pada bagian kedua, Yano Research melakukan survei mengenai berapa banyak pengeluaran yang dihabiskan para otaku selama satu tahun ini. Berikut adalah beberapa sektor dunia otaku yang paling banyak "memakan" uang para otaku di tahun 2014 ini :

Idols (naik 19,9% dari tahun lalu, pendapatan : 86,3 miliar yen)

Vocaloid (naik 19,2% dari tahun lalu, pendapatan : 8,7 miliar yen)
Toy guns / pistol mainan (naik 23,1% dari tahun lalu, pendapatan : 8 miliar yen)
Figures (turun 0.2% dari tahun lalu, pendapatan : 31,1 miliar yen)
Plastic models (naik 2,2% dari tahun lalu, pendapatan : 25,4 miliar yen)