Apa kalian pernah bermain shogi? Itu lho, permainan catur ala Jepang. Bedanya dengan catur, permainan ini memiliki papan berukuran 9×9 petak dan susunan buah/bidak yang disebut koma. Biasanya permainan ini dimainkan di atas papan shogi dengan koma-nya, tapi pada tanggal 25 April yang lalu permainan perang tradisional ini dilakukan oleh dua pemain wanita ternama yang memerintahkan para pasukan “koma” berupa manusia di atas papan besar yang bertempat di kota Tendo, Prefektur Yamagata, Jepang. Wah, nampak seru ya!
Orang-orang yang mengenakan baju armor tradisional Jepang "kacchu," bermain sebagai "koma" dalam permainan shogi yang diadakan di Tendo, Prefektur Yamagata, pada tanggal 25 April (Foto: Nobuyoshi Yonezawa)
Orang-orang yang mengenakan baju armor tradisional Jepang “kacchu,” bermain sebagai “koma” dalam permainan shogi yang diadakan di Tendo, Prefektur Yamagata, pada tanggal 25 April (Foto: Nobuyoshi Yonezawa)
Seperti dilansir dari ajw.asahi.com, acara tahun ini menandai ulang tahun ke-60 dari tradisi shogi yang menggunakan manusia sebagai koma-nya yang dimulai pada tahun 1956 di Tendo, yang merupakan tempat produksi koma tertinggi di antara semua kota di Jepang.
Hatsumi Ueda yang merupakan pemain shogi san-dan (peringkat ketiga) dan Aya Fujita pemain sho-dan (peringkat pertama) mengikuti permainan yang menampilkan papan untuk “ningen shogi” (shogi manusia) berukuran panjang sekitar 17 meter dan lebar 14 meter ini. Para koma manusia tersebut memakai baju armor tradisional Jepang yang disebut “kacchu.”
Kedua “jenderal” tersebut membuat langkah mereka selanjutnya sambil meneriakkan ekspresi seperti “Aku akan mengalahkanmu” dan “Ayo kita serang,” dengan cara kuno. Kemudian, koma manusia yang diperintahkan akan pindah ke kotak yang diminta. Ueda memenangkan pertandingan ini pada langkah ke-150.
Naoto Akatsuka, yang merupakan seorang mahasiswa tahun kedua dari Tendo Senior High School, yang memainkan koma dari “Osho” (raja) dari tim Ueda berkata, “Saya senang dengan kemenangan ini, Saya ingin memanfaatkan pengalaman berharga ini untuk teater di sekolah saya.”
Orang-orang yang mengenakan baju armor tradisional Jepang "kacchu," bermain sebagai "koma" dalam permainan shogi yang diadakan di Tendo, Prefektur Yamagata, pada tanggal 25 April (Foto: Nobuyoshi Yonezawa)
Orang-orang yang mengenakan baju armor tradisional Jepang “kacchu,” bermain sebagai “koma” dalam permainan shogi yang diadakan di Tendo, Prefektur Yamagata, pada tanggal 25 April (Foto: Nobuyoshi Yonezawa)
Seperti dilansir dari ajw.asahi.com, acara tahun ini menandai ulang tahun ke-60 dari tradisi shogi yang menggunakan manusia sebagai koma-nya yang dimulai pada tahun 1956 di Tendo, yang merupakan tempat produksi koma tertinggi di antara semua kota di Jepang.
Hatsumi Ueda yang merupakan pemain shogi san-dan (peringkat ketiga) dan Aya Fujita pemain sho-dan (peringkat pertama) mengikuti permainan yang menampilkan papan untuk “ningen shogi” (shogi manusia) berukuran panjang sekitar 17 meter dan lebar 14 meter ini. Para koma manusia tersebut memakai baju armor tradisional Jepang yang disebut “kacchu.”
Kedua “jenderal” tersebut membuat langkah mereka selanjutnya sambil meneriakkan ekspresi seperti “Aku akan mengalahkanmu” dan “Ayo kita serang,” dengan cara kuno. Kemudian, koma manusia yang diperintahkan akan pindah ke kotak yang diminta. Ueda memenangkan pertandingan ini pada langkah ke-150.
Naoto Akatsuka, yang merupakan seorang mahasiswa tahun kedua dari Tendo Senior High School, yang memainkan koma dari “Osho” (raja) dari tim Ueda berkata, “Saya senang dengan kemenangan ini, Saya ingin memanfaatkan pengalaman berharga ini untuk teater di sekolah saya.”
0 Komentar untuk "Pertempuran ‘shogi manusia’ menampilkan dua pemain wanita di Yamagata, Jepang!"